Selasa, 29 Desember 2009

Postingan Akhir 2009


Ngomongin natal pasti ngga lepas dari tahun baru, karena katanya natal dan tahun baru itu sepaket ya? sengihnampakgigi
Ngomongin tahun baru pasti ngga lepas dari resolusi dan harapan-harapan yang seabrek-abrek, ngomongin resolusi dan harapan yang seabrek-abrek itu pasti ngebuat gw mingkem dan ngga tau mau nulis apa lagi.


Palingan kalo ditanya gw bisa njawab : pokoke gw mau idup lebih baek dari taun kemaren. Udah segitu aja. Titik. Tidak menerima pertanyaan tambahan blogger-emoticon.blogspot.com.


Karena bagi gw resolusi tu membatasi. Mengelompokkan hidup dalam kotak A,B dan C. Yang mana yang boleh dan yang mana yang tidak.
Gw hanya ingin menjadi sebuah pribadi yang lebih bahagia dan lebih menghargai hidup, setiap pagi gw membuka mata.
Gw ngga mau membaur dengan kelompok mayoritas yang -correct me if i'm wrong- sering terlambat, mengetuk pintu kebahagiaan ketika pintu itu sudah tertutup, hanya karena sebelumnya mereka terlalu sibuk menakar harga dari sebuah harga diri.
Dan pada akhirnya gw hanya berdiri di list antrian mereka yang menyesal karena ngga melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan dulu. Nope.

Gw ngga mau lagi terlalu banyak mempertanyakan yang salah dan yang benar, karena gw belajar hal itu hanya akan membatasi gw dalam mengambil keputusan dan memperkecil nyali gw.
Benar kalimat yang mengatakan people only understand the reason they want to hear.
No matter how hard you tried, pada akhirnya yang memutuskan salah ataupun benar akan kembali lagi pada 'persepsi kebenaran' seseorang.

Jadi inilah resolusi gw...untuk menjadi "tidak be-resolusi" sengihnampakgigi.
Gw hanya ingin menjalani hari sebaik-baiknya hari per hari.

Seperti yang pernah seorang teman katakan 2 taun lalu :
"Baik-baiklah pada diri sendiri Tata, karena ngga selamanya kamu berumur 18"



Dear all, met taun baru yah...wish u a happy n prosperous new year.
Mari menghitung mundur, kalo dimulai dari hari ini brarti kita start dari detik ke 136.800, 136.799, 136.798,.....
met menghitung blogger-emoticon.blogspot.com






PS : tapi tetap saja camera pocket pink Sony Cybershot W220 menjadi target juang tak terpatahkan tahun 2010 sengihnampakgigi




Kamis, 24 Desember 2009

A Christmas' Tale



Jinggle Bell...
Jinggle Bell...
Jinggle all the way....

------
Saya sangat suka dongeng, dan suatu hari ada seorang kakak sekolah minggu yang mendongengkan cerita natal untuk saya :


Dahulu kala, di suatu kota kecil di pedalaman Wales, hiduplah seorang bapak tua, pengrajin jam.
Karena sudah terlalu tua, dia memutuskan untuk menutup toko jamnya. Tapi sebelumnya dia ingin membuat sebuah masterpiece, jam paling bagus yang pernah dibuatnya.
Sebulan kemudian, jadilah jam itu. Bagus dan antik.
Sudah banyak saudagar yang menawar jam itu dengan harga tinggi. Tapi bapak tua itu selalu menjawab, jam itu tidak dijual.
Konon katanya, ada sebuah patung malaikat kecil di sudut gereja. Dan setiap malam natal setiap orang yang membawa kado natal meletakkannya di kaki patung malaikat tersebut. Dan siapa yang dengan tulus memberikan kado natal, patung tersebut akan hidup dan mengambil kado natalnya. Dan si bapak tua, berniat mempersembahkan jam antiknya malam ini.

Malam natal tiba, setiap orang di kota mulai beranjak ke gereja, membawa kado natal. Ditengah perjalanan dilihatnya seorang anak kecil dengan pakaian kumal menangis di sudut jalan. Bapak itu menghampirinya dan bertanya.
Kemudian anak itu mengatakan bahwa ia sangat ingin memberikan kado natal kepada Yesus, tetapi tidak punya apa-apa untuk diberikan selain apel ditangannya yang sudah setengah layu.

Bapak tua itu merasa sangat kasihan dan menawarkan untuk memberikan jam antiknya kepada sang anak. Ditukarkan dengan sebiji apel yang sudah separuh layu.
Jam berdentang, bapak tua melanjutkan berjalan, berbaur dengan orang-orang kota yang juga membawa kado natal. Ada yang besar ada yang kecil. Ada yang ditenteng dengan malu-malu, ada yang sengaja di pamerkan untuk dilihat kado siapa yang paling mahal.
Dan si bapak tua berjalan tertatih-tatih, menggenggam sebutir apel ditangannya.

Saatnya tiba, setiap orang menaruh kadonya di kaki patung malaikat. Ada emas dari saudagar paling kaya, peternak domba. Patungnya tak bergeming.
Ada boneka paling bagus, ada makanan yang enak-enak, ada perhiasan yang luar biasa cantik. Patungnya tetap tak bergeming.
Dan kemudian datangah si bapak tua, tertatih-tatih dan menaruh sebutir apel layu di kaki patung malaikat kecil itu. Menutup mata dan berdoa.
Dan setiap orang di ruangan itu menahan napas, ketika patung itu bergerak dan hidup. Mengambil apel layu yang dibawa bapak tua dan tersenyum padanya.


Natal.
Begitu katanya, hari dimana begitu banyak orang sibuk membeli baju-baju baru, sibuk menghias aneka kue-kue enak, menggantung lampu-lampu, dan merangkai berbagai mistletoe dan bunga poinsettia merah di sudut ruangan, tapi tidak mengerti arti berbagi.
Natal.
Begitu katanya, hari dimana begitu banyak orang sibuk travelling ke berbagai negara untuk melihat kemegahan malam natal, tapi lupa kegereja.

------

Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
- 1 Yohanes 4:8-





PS : Dear all, merry christmas. May you have a warm and joyful christmas,
God Bless all
cium




Senin, 21 Desember 2009

5th Dec




















Hari itu hujan,
dan pantainya sedikit berkabut.
Kamu ingat?






Senin, 14 Desember 2009

Dear Santa,


















Well, kelamaan nulisin tentang sesuatu yang menye'-menye' ngebuat gw lupa bahwa ini udah bulan Desember.

Desember selalu identik dengan curah hujannya yang tinggi, hiasan merah, hijau dan putih, dan gambar kakek-kakek gendut berkimono merah, berjanggut putih dengan kereta rusanya dimana-mana, belum lagi terompet dan segala jenis kado-kadoan yang hanya muncul setahun sekali.
Gw sangat suka dengan atmosfir natal. Wangi kue-kue hangat yang baru selesai di panggang saat hari hujan, suara koor yang berkumandang dari setiap gereja yang terlewat , lagu silent night dan feliz navidad yang diputar di radio, bazaar murah, hiasan pohon-pohon natal. Oh well, betapa gw kangen hari-hari seperti ini.


Tahun ini gw ngga ngajar nari, ngga ikut dalam koor apapun di gereja, ngga sibuk nyiapin dan ngehias gaun-gaun kembang yang akan dipake buat tari-tarian. Belakangan gw ngerasa terlalu sibuk dengan diri gw sendiri sampai akhirnya persiapan natal tahun ini terlewatkan begitu saja.
Pagi ini gw baca blognya Hannah dan nemuin bukan cuma gw sendiri ternyata yang ngerasa agak-agak feeling blue akhir taun ini.
Ada beberapa masalah yang berputar-putar dikepala gw, dan stuck disana tanpa jalan keluar yang jelas.
Dan lagi sudah dua hari berturut-turut gw bertengkar dengan si tuan muda lagi-lagi karena satu permasalahan yang sama. Entah gw yang terlalu banyak menuntut dari dia ato emang dia yang keterlaluan ama gw, gw juga ngga ngerti.
Somehow ada rasanya gw pengen pergi jauh-jauh dimana ngga ada satu orangpun yang kenal ama gw dan ngerayain natal gw sendirian. Tapi kemudian gw pikir lagi, apa dengan begitu gw bisa lebih happy?
Sayangnya, pertanyaan ini juga ngga bisa gw temukan jawabannya.

-----


"Aku tak tau Jacob, aku tak tau akan jadi seperti apa nantinya. Aku hanya merasa semuanya akan berakhir baik. Mungkin inilah apa yang aku namakan....iman."

-Breaking Dawn, Stephenie Meyer-




Rabu, 09 Desember 2009

But i don't.




Aku akan pergi, kamu tau?
Aku akan pergi begitu jauh hingga nanti kamu tidak lagi bisa menemukan dimana aku ada.
Dan nanti namaku hanya akan menjadi sebuah kenangan yang lamat-lamat dibisikkan angin sore.
Bercampur dengan aroma serbuk bunga lonceng


Aku akan meninggalkanmu.
Karena cinta yang kau tawarkan kemarin, hari ini, lusa dan katamu mungkin selama-lamanya itu,
sudah melarut karena sakit yang dibawa mentari,
menghilang bersama awan yang membungkusnya dan meluruhkannya sebagai hujan.
Ya sayang, hujan.
Bukan lagi cinta.



------

Piglet : How do you spell LOVE?
Pooh : you don't spell it. You feel it


------


PS : but i don't.






Kamis, 03 Desember 2009

Adilkah atau tidak?

Benar. Bahwa hidup itu memang tidak pernah adil.
Dan sebuah pertanyaan "adilkah atau tidak?" hanyalah sebuah pertanyaan yang absurd dan terdengar gamang ketika kamu sodorkan pada dunia.
Tapi mengapa dia masih ingin mempertanyakannya?
Perkataanmu melukainya.
Setiap partikel terkecil dalam dirnya bereaksi terhadap huruf demi huruf yang keluar dari bibirmu. Seperti pisau kecil yang menyayat-nyayat setiap inci kulit.


Semalam dia terdiam. Duduk terpaku. Gagu di depanku.
Pertanyaan itu "adilkah atau tidak?" terus berputar dalam kepalanya.
Seperti putaran kuda kayu di pasar malam, dengan lampunya yang berkelip terlalu terang, tangisan para balita dan ibu-ibu yang berteriak memanggil-manggil anaknya.
Pusing. Pikuk. Penat.


Lama akhirnya ia tersadar, mempertanyakan keadilan adalah seperti mempertanyakan sebuah pertanyaan retorik, yang dijawab dengan senyuman sinis dan pandangan kasihan.
Naif.

Tapi dia masih disini,
Rasa sakit itu belum cukup hebat untuk membawa kakinya beranjak dan meninggalkanmu dibelakang.
Masihlah dia mengesampingkan mimpi-mimpinya dan menempatkanmu di urutan depan dari antrian.


Nanti, ketika tidak ada lagi alasan untuk tinggal.
Nanti, ketika lampu jalan yang menemaninya sudah meredup ditiup malam,
Nanti, ketika tiketnya sudah habis terjual, tak perduli berapapun lamanya kau sudah menunggu,
Mungkin, dia akan berbalik pergi.

Seperti daun perdu mati yang terlepas dari rajutan rantingnya,



mengalir ke muara,




dan tak pernah kembali.....











02 Desember 2009,
ketika lampu-lampu mulai di hidupkan dan dramanya resmi berakhir...


with love,

Selasa, 01 Desember 2009

Sebuah mantra abrakadabra



Saya kangen kamu.
Kamu yang super sibuk dan selalu lupa pada saya.


Saya kangen kamu.
Kamu yang selalu menuduh saya manja karena rasa kangen saya.

Saya kangen kamu.
Maupun jaketmu yang hangat, tawamu yang bersahabat, dan semua efek essential yang ada padamu yang membuat saya rindu.


Saya kangen kamu.
Dan saya ingin kamu ada sekarang. Dihadapan saya. Muncul tiba-tiba seperti kebiasaanmu.
Sekarang. Detik ini.

Dan saya tidak peduli apakah saya manja atau tidak meminta ini.


Because you said it before, that my wish is your command....


-Pontianak, 26 November 2009-




Dan benar saja.
Tau-tau dia sudah berdiri di depan pintu kantor, kemarin sore.
Tepat dihadapan saya.

Dear tuan muda, terkadang saya mulai percaya, bahwa kamu bisa melakukan apa saja sengihnampakgigi

Dan mari kita coba lagi.....


Saya mau, tahun baru nanti, kamu juga ada disini. Bersama saya. Boleh ya?
Alakazam..... kenyit








Kamis, 26 November 2009

Kalau sudah jatuh....


Rumah itu sudah sangat tua ketika pertama kali aku melihatnya.
Nampak seperti bekas penginapan tua yang tak lagi terpakai dengan deretan jendela-jendela lebar yang tak berkaca.
Meninggalkan kusen-kusen kayunya yang berlumut dan berbau apak.
Membuat orang yang lewat dapat melihat jelas ke dalam kamar berpintu coklat yang sengaja ditempelkan gambar-gambar pemandangan hasil jepretan apa adanya dari kalender tahunan.
Cucian setengah kering tergantung lewat seutas tali nylon yang rajutannya sudah terlepas disana-sini. Di sudut sebelah kiri tergantung sebuah lampion cina tua berwarna merah. Besar dan berlubang dimana-mana.

Pekarangannya yang sempit di hiasi bunga-bungaan kecil yang ditanam di sepanjang setapak jalan masuk.
Berharap untuk memperindah halaman yang akhirnya sia-sia karena ketika hujan turun, pekarangan tersebut akan segera terendam banjir yang membuat bunga-bunga kecil tersebut layu dan menjadi satu-satunya tanah kering yang diinjak-injak orang.

Bude.
Begitu saya sering memanggil wanita paruh baya yang tinggal dirumah itu. Bude tinggal sendirian, anaknya semata wayang, Astrid, yang selama ini merawatnya sudah menikah dan tinggal bersama suaminya di Medan.
Terkadang saya menjenguknya. Hanya sekedar untuk mendengarkan cerita-ceritanya dan mencicipi sup jagung manis hangat buatannya.


"Jadi anak perempuan itu harus lemah lembut, baik tutur katanya, sopan prilakunya. Harus sabar dan eling,nanti orang yang melihat juga akan senang" begitu nasihatnya di suatu sore yang mendung.

"Ya ndak selalu seperti itu bude"
sergahku cepat. "Kalo jadi orang terlalu sabar, terlalu eling. Nanti bisa diinjak-injak orang"

"Lha memangnya kamu kecil-kecil sudah pernah merasa di injak orang? baru SMA pikirannya sudah aneh-aneh"

"Ya kan belajar dari pengalaman bude. Liat aja mama. Padahal mama sudah sabar, sudah eling tapi jadinya tetep begini. Karena terlalu pasrah makanya jatuh"


"Cah ayu, setiap orang itu pasti pernah merasakan jatuh. Kalau sudah jatuh boleh menangis, boleh merasa sakit, tapi lepas itu harus berdiri lagi yang tegak. Belajar lagi berjalan. Jangan terus-terusan takut dan menghindar"


"Yah tapi kan sekarang sudah jaman emansipasi bude. Pokoknya tetep jadi anak cewe itu jangan terlalu lemah"
Kataku. Tetap ngotot.

Dan waktu itu bude hanya tertawa kecil. "Ah ngomong sama kamu tho ya ndak bakalan ada habis-habisnya. Sudah habisin supnya, bude mau sholat dulu" begitu tutupnya sambil mengacak-acak rambutku.



Begitulah bude wanita berdarah jawa yang kental tradisi dan budayanya. Terlalu pasrah dan sabar buatku. Sabar ketika ditinggalkan suaminya untuk menikah dengan wanita lain. Sabar ketika harus di tipu uangnya untuk membuka usaha di Kalimantan.
Tapi dia juga sekaligus pribadi yang kuat dan tegar. Ketika akhirnya hidup mengharuskannya menjadi pembantu rumah tangga, terkatung-katung hidup ditempat asing dengan anaknya yang waktu itu hanya berusia 10 tahun.

Sudah lama aku tidak bertemu bude. Terakhir dia bilang akan tinggal bersama kakaknya di Sidoarjo. Samar-samar aku masih mengenali aroma asap dan minyak yang tercium ketika aku di dekapnya, dan rasa sup jagung manis kebanggaannya.
Tapi satu hal yang tak pernah terlupa, ketika masalah datang dan kaki terasa berat untuk melangkah. Masih terngiang jelas di telinga perkataannya:

Cah ayu, setiap orang itu pasti pernah merasakan jatuh. Kalau sudah jatuh boleh menangis, boleh merasa sakit, tapi lepas itu harus berdiri lagi yang tegak. Belajar lagi berjalan.



with love,


Rabu, 25 November 2009

Cinta Mati Pas Mentok.

Hiatus berlama-lama ternyata ngga membuat mood swing gw reda. Jadi mendingan gw nulis lagi deh.
Tapi berhubung kerjaan gw banyak gw cuman mau bilang :


iye cici gw si Nie aka sebongkah tanah aka Nini Lidiawati bakalan nikah. Laen kali jangan tanya-tanya lagi lewat YM, gw pusing musti ngejawab pertanyaan kayak gini berkali-kali

Di seberang : Tha cici lo mau nikah?hah
Gw : iya mau nikahsenyum
Di seberang : Masa? serius mau nikah?
Gw : iya beneran mau nikah dianyablogger-emoticon.blogspot.com
Di seberang : Ngga boongin gw lo? serius dia mau nikah?
Gw : IYEEEEEEEEEEEE DIA MAU NIKAH!!!! blogger-emoticon.blogspot.com



Beneran cici gw mau nikah. Dia udah cinta mati pas mentok ama calon suaminya...
hayooo ada yang patah hati? senyumkenyitihikhik








Jumat, 20 November 2009

Sepertinya.....



Semenjak,
huruf-huruf itu sudah kehilangan kemagisannya untuk membujuk saya menjadi tenang...
Semenjak,
huruf-huruf itu sudah kehilangan kemampuannya untuk mengambil alih semua pemikiran saya dan menempatkannya dengan aman disudut untuk di uraikan satu persatu

Maka saya akan berhenti menulis disini.
Untuk beberapa waktu.
Karena menulis tidak lagi membuat saya merasa lebih baik.

Mungkin nanti, kita akan bertemu lagi.
Tapi tidak sekarang
Karena saya sedang lelah dan ingin bersembunyi
.........




Rabu, 18 November 2009

Useless and Disappointing






Waiting for you is like waiting for rain in this drought…
useless and disappointing.

-[Sam, Cinderella Story]-



Taukah kamu menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan?
Dan mengapa kamu masih berdiri disitu?
Bodoh.







Kamis, 12 November 2009

Aaaarrrggghhh Shit!

Iseng-iseng tadi pagi gw ngebuka blog gw setelah sekian lama ngga berkunjung dan baru gw nyadar udah 6 hari gw ngga nulis apapun, bahkan ngebales comment juga ngga.
Belakangan gw males banget mau ngelakuin apa-apa, dan udah berulang kali gw pengen nulis dan jreng...jrengg... gw ngga mendapat satupun ide untuk nulis around.

Ada yang bilang menulis yang baik itu adalah menulis apa yang ada dalam hati. Dan apa yang ada dalam hati gw sekarang ini adalah : gw pengen resign.
Gw berasa kantor dimana gw sambangin tiap hari ini udah ngga seru lagi. Belakangan gw merasa terlalu banyak tekanan yang membuat gw ngga lagi enjoy kerja disini.
Atasan gw pada dasarnya orang yang baik, hanya saja pak boss itu sangat mudah dipengaruhi pikirannya, dan ada satu kolega gw yang suka bilang ini itu sama pak boss sehingga pak boss belakangan jadi sangat rese' sama beberapa karyawan disini. Dan gw paling ngga bisa kerja kalo pak boss ngga naruh kepercayaan buat gw, secara gw yang megang duitnye. Sigh. sigh
Bahkan ada satu karyawan disini yang udah ancang-ancang mau resign dan udah interview dengan perusahaan laen.
Masalah yang paling mendasar dari itu adalah gw ngga bisa resign dari sini karena gw punya pinjaman alias hutang dengan angka lumayan disini, dan sepertinya ngga bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Begitu juga dengan pak boss yang ngga mungkin mecat gw (meskipun sikap gw udah uring-uringan gak jelas) karena takut gw ngabur dan ngga bayar utang blogger-emoticon.blogspot.com. Jadi kita sama-sama stuck disini.

Yang kedua adalah adek bungsu gw taun depan bakalan masuk SLTP dan tau donk biaya masuk SLTP itu ngga sedikit belum lagi seragamnya, belum lagi buku-bukunya, belum lagi hil-hil remeh lainnya, dan gw ngerti ngga bisa terlalu ngeberatin si Nie karena incomenya gw jelas-jelas tau lari kemana.

Belum lagi masalah skripsi gw. Semester depan gw bakalan ngambil skripsi, dan hasil dari percakapan ngga jelas dengan dosen PA gw yang agak cakep itu, nyuruh gw jangan maksain kalo ngga bisa buat semester depan. "Kan kamu masih muda, ngga perlu buru-buru lah" gitu katanya.
Dan memang setelah dikalkulasi, ngebuat skripsi ampe jadi sarjana itu kog butuh biaya gedhe yak? sengihnampakgigi
Hal yang paling utama dalam pembuatan skripsi gw adalah komputer jaman Flintstone gw yang udah ngga bisa diajak kompromi lagi dan jalan satu-satunya adalan di bumi hanguskan. Kemaren gw udah coba tanyain ama temen gw harga komputer dan bener-bener ngga ada satupun yang masuk hitungan.
Hal terakhir yang gw lakuin adalah nanyain sama si Papah jalan keluarnya dan solusi paling brilliant yang bisa diberikannya adalah : "ya udah kamu pindah aja kerumah papa, pake komputer papa". adusAaaaaaaaaaaargggghhh shit!


Belakangan gw jadi jarang ngomong, karena gw jadi ngga ngerti apa gw ngedahuluin skripsi, apa SLTP, apa pengen resign (yang terakhir mah kagak mungkin sih, gw mikirnya buat nyenengin ati gw doank blogger-emoticon.blogspot.com) Dan tante gw jadi ribut nanyain gw ada apa? kog diem? kog manyun? kog jelek? dsb,dl,dkk. Yang ngebuat gw jadi lebih sensi.

Ck..ck..ck.. what a life.




Jumat, 06 November 2009

Dan Pertanyaan Hari Ini Adalah....




Mengapa selalu buah apel yang menjadi lambang buah pengetahuan yang dimakan adam dan hawa?

Mengapa bukan mangga muda?





Kamis, 05 November 2009

Loveable


















Meski ku sering mengeluh

Tentang semua tingkah lakumu

Maunya selalu mengatur aku


Tapi kau sangat perhatian

Apapun yang aku lakukan

Kau ingatkan ku jangan lupa makan

Karna kamu so loveable buat aku....


Walaupun kamu sangat bawel

Komentariku ini itu

Dan ku tak tahu apa maumu

Kadang bajuku kurang rapi

Kadang sepatuku kurang matching

Atau rambutku yang berantakkan


Tapi kamu so loveable buat aku....


( Abdul and the coffee theory)



Kalo dengerin lagu ini, gw jadi teringat si tuan muda dan pesan-pesannya yang kalo di bukukan bakalan lebih tebal dari kamus terpadu Bahasa Indonesia
siul




Selasa, 03 November 2009

Kamu Pulang.


I think that possibly, maybe i'm falling for you
Yes, there's a chance that i've fallen quite hard over you

---

Kamu pulang.
Dan entah mengapa terasa ada yang salah padaku. Aku tak tau kapan lagi kau akan datang, kau bahkan tidak menjanjikannya untukku.
Kau hanya berdiri disana, mencubit pipiku dan membagikan senyum khas orang dewasamu yang paling aku suka. Membuatku benar-benar berharap saat itu aku memiliki senter ajaib doraemon, mengecilkanmu dan menaruhnya di saku kemejaku.

Kamu pulang.
Dan bahkan tidak sekalipun mengatakan kau menyukaiku. Padahal kau sudah membuatku merasa gagal jantung berulang kali, ketika tau-tau kau sudah muncul di kotaku, dan waktu pertama kali kau mengecup ringan pipiku hari itu.


Kamu pulang.
Dan taukah kau,
Aku sangat ingin kau tinggal.





Sabtu, 31 Oktober 2009

Sebuah Catatan






31 oktober 2009,
pukul 20:02
.
.
.




Saya kangen si mamah...









Cinta Tak Pernah Memintamu Tinggal


Just like that airplane, which disappear into the sky,
that person, was also taken by the wind...

-----

Saya pernah membaca entah dimana kalimat ini : Cinta tak pernah memintamu tinggal.
Dan saya yakin, orang yang menuliskan kalimat ini, mengerti bahwa mencintai dan dicintai adalah kehendak bebas, yang bahkan Alladin pun tak dapat memaksanya untuk tinggal dan diam dihati putri Jasmine. Benar kan?
Dan saya yakin betul kamu juga mengerti itu, ya kan?
Saya tidak tau seberapa besar artinya saya bagimu, tidak tau apakah saya cukup berhak untuk memintamu tinggal meskipun saya ingin.

Semalam saya melepaskan genggaman saya, karena saya sudah menggenggam terlalu erat. Dan kamu sakit. Saya tau itu.
Ketika genggaman itu terlepas, saya tidak tau apakah kamu akan berjalan pergi ataukah balas menggengam tangan saya. Yang saya tau hari itu saya mati-matian menahan keinginan saya untuk memaksamu tinggal, menyimpanmu diam-diam untuk diriku sendiri.

Kamu pergi,
Ntah sampai kapan, bahkan saya juga tidak tau apakah kamu akan pulang.
Dan saya masih diam.
Karena saya tidak ingin memaksamu tinggal.


---------


but if you ask me if i love you........ i do.