Rabu, 22 Agustus 2007

*Catatan Akhir Sekolah*



Guys..kita semua mungkin pernah merasakan saat-saat ini, saat dimana kita terakhir merasakan duduk di bangku sekolah, tepatnya di bangku SMA. Terlalu banyak cerita untuk diceritakan, terlalu banyak kenangan untuk dikenang. Ada yang manis, ada yang pahit, bahkan asem, asin nano-nano deh pokoknya :)

Kata orang masa SMA adalah masa yang paling menyenangkan. Aku sih setuju-setuju aja, karena bagiku masa SMA memang special; cinta pertama, persahabatan, teman-teman, ruang BK, dihukum rame2, bolos, surprise party, hmmm...semua itu membuat masa2 SMA menjadi tak terlupakan. Terlalu banyak hal yang dapat dipelajari disana. Bukan hanya dari segi mata pelajarannya, tapi juga bagaimana aku belajar, belajar menjalin persahabatan dan saling berbagi, belajar mencintai dan belajar melepaskan, dan bagaimana caranya membedakan kapan harus berbicara dan kapan harus mendengarkan..


Waktu SMA aku punya 3 orang sahabat vita, wayau dan reni. Kemana-mana kami selalu berempat jalan bareng, kekantin bareng, bahkan ke toilet juga bareng-bareng sampai waktu itu kami dijuluki empat serangkai oleh temen-temen :). Tapi ngga selamanya persahabatan itu berjalan lancar dan mulus-mulus saja, ada kalanya kami berbeda pendapat. Dan aku ingat, waktu itu aku dan Vita menyukai orang yang sama, haha..kalau ngingat saat itu aku selalu saja tertawa. Saat itu dia adalah cowo paling keren di kelas. Vita menyukainya lebih dulu dibanding aku. Saat Vita tahu bahwa aku juga menyukai "orang itu", kami jadi renggang tapi bukan perang dingin loh, cuman saling nggak enak aja. Tapi kemudian kami saling terbuka dan malah persahabatan kami jadi semakin erat. Sampai sekarang aku masih tetap bersahabat dengannya, dan soal cowo itu..haaahhhh lupakan :D

Kemudian di penghujung kelas 3 persahabatan kami mulai retak, kami mencoba memperbaikinya tapi kemudian retakan itu malah menganga menjadi jurang yang sulit untuk kami sebrangi lagi. Saat kami lulus persahabatan kami benar2 ngga terselamatkan, sekarang hanya tinggal aku dan vita.
Hmmmmm...masa SMA :) benar2 penuh makna, bahkan dipenghujung sekolah pun kami masih mendapatkan pelajaran yang luar biasa..belajar menerima saat sahabat itu datang dan merelakannya saat dia pergi.

PS : Aku baru tahu kalo ternyata orang yang sama2 ngga kami sukai dulu sekarang udah jadian sama salah satu sahabatku (OMG...love is blind, isn't it??)

Sabtu, 18 Agustus 2007

Kau dan Keajaiban Kecilmu..


Pagi ini saat aku bangun, aku teringat seseorang. Seseorang yang sangaaattt special. Bukan penampilannya yang membuat dia tampak special, bukan karena apa yang dia punya, dia ngga cakep, ngga up to date, ngga gaul, pokoknya bukan tipe orang modis. Tapi saat dia mulai berbicara, sepertinya ada sesuatu yang membuat orang respect dengannya. Dia itu pamanku.
Aku jarang bertemu dengannya, karena dia tinggal di negara tetangga. Saat kecil aku dan kakakku melihat dia seperti monster, mungkin karena perawakannya yang tinggi besar, apalagi saat dia berdiri di puncak tangga :) Tapi ternyata dia itu monster yang baik hati, ngga pernah ngga tersenyum, dan kata-katanya selalu membuat bahagia. Semua orang sayang dengannya, keluarganya, kami, bahkan para karyawannya. Karena dia memang pantas untuk disayangi.
Aku ingat dia pernah bilang "Tau nggak, kamu itu keponakan kesayanganku", memang hanya sebuah kata yang sederhana. Tapi sampai sekarang kalau mengingat kata-kata itu aku masih suka tersenyum sendiri.
Tahun terakhir dia datang berkunjung, kami jalan-jalan ke pantai. Disana dia mengulang lagi kata itu "Kamu itu keponakan kesayanganku, kamu boleh kog manggil aku papa kalau kamu mau" aku hanya tersenyum. Beberapa bulan kemudian aku mendapat kabar bahwa dia meninggal karena kecelakaan ditempat kerjanya. Waktu itu aku sangat menyesal, karena aku tidak sempat mengatakan bahwa aku juga menyayanginya.
Jika sekarang aku teringat dengannya, aku akan teringat dengan kata-katanya. Kata-kata itu seperti sebuah mantra.
Sebuah mantra sederhana yang diucapkan dengan tulus dan sanggup membuatku merasa sangat bahagia.

Rabu, 15 Agustus 2007

Aku Sangat Berharap Dapat Terbang


Aku sangat berharap dapat terbang..
Terbang ke langitbiru, dimana tak seorangpun dapat menyakitiku.
Aku sangat berharap dapat terbang..
Terbang ke angkasa paling terang, yang takkan berubah kelam diinjak kaki sang malam.
Dimana kutemui selaksa bulan dan beribu bintang berpendaran terang benderang,
Tak ada malam..
Tak ada kelam..
Dan langit biru, tak pernah tertutup awan kelabu..
Disana akan kujumpai seribu sahabat yang menguntai hariku menjadi mimpi-mimpi indah,
mengajariku hidup dengan cinta,
dan menyelimuti musim dinginku dengan hangat senyum mereka..

Selasa, 14 Agustus 2007

Semangkuk Mie Panas Buatan Mama


Pukul 11.15 :
Gereja penuh sesak, banyak orang lalu lalang. Kebaktian baru aja selesai, kemudian ada sedikit perjamuan kasih yang disediakan oleh Pak Pendeta yang kebetulan anaknya baru saja pulang dari Jakarta. Aku berdiri diam saja, melihat orang-orang yang sibuk bercakap-cakap dan tertawa sambil menikmati hidangan. Duuh..perut mulai berbunyi, tapi aku belum juga beranjak untuk mengambil hidangan, masalahnya para jemaat belum semuanya mengambil makanan masing2. Takut ngga cukup, maklumlah gereja kami hanyalah sebuah gereja kecil yang, tapi ngga disangka-sangka jemaat yang datang kemarin melebihi dari yang diperkirakan..Puji Tuhan deh. Jadilah aku langsung pamitan dengan teman-teman disana dan langsung pulang ke rumah.

Pukul 12.11 :
Sampai di rumah, udah ngga begitu lapar lagi. Kutemui mama di halaman belakang yang lagi menjemur pakaian. Mama menoleh dan tersenyum "Belum makan kan??" ucapan mama yang pertama. Itulah yang kusuka dari mama, dia care banget.
"Makan sana, tapi seadanya yah". Aku berjalan ke dapur, waktu kubuka lemari, ngga ada apa-apa. Cuma sayuran hijau dan tahu goreng. Maklum, semenjak divorce sama papa, keadaan ekonomi ngga semakmur dulu lagi. Duuhh, agak nyesal sih tadi ngga makan digereja.
"Maa..ta tidur aja yah, makannya ntar aja. Blom laper kog" well, pulang dari gereja udah boong lagi =)
Jadi aku pun melangkah ke kamar tidur dengan perasaan sedikit kesal.

Pukul 12.50 :
Mama bangunin aku, setengah ngantuk kubuka mataku "Napa ma?" tanyaku bingung
"Ayo bangun, nih udah mama buatin mie" Jawab mama singkat.
Didapur kutemukan semangkuk mie instant yang masih panas. Ku pandangi mama yang tersenyum memandangku.
"Mama tau tadi ta belum makan bukannya ngga laper kan? tapi ngga suka sama lauknya, ya kan? jadinya mama buatin mie"
Hmmm...mama, kupandangi lagi mie panas yang sederhana, isinya telur, sedikit bakso dan kasih sayangnya. "Makasih ma.." kataku sambil duduk disamping mama.
Kusantap mie didepanku yang rasanya lezaaaatt sekali =)
O iya, aku juga mau menarik kata-kataku tadi, aku ngga nyesel ngga makan digereja tadi. Karena dirumah aku mendapatkan sesuatu yang jauh lebih enak dibandingkan hidangan di gereja tadi..Semangkuk mie panas yang dibuat mama dengan penuh rasa cinta .

Luv U Mom..=)