Senin, 12 Oktober 2009

Sebuah Pesan yang Dikirimkan Lewat Angin Sore


Saya ingin menuliskan sesuatu. Sudah berhari-hari saya buka blog dan mencoba menuliskan apa saja. Tapi ketika halaman sudah terbuka dan saya tinggal mengetikkan huruf-huruf diatas tuts keyboard, rasanya semua pikiran itu terbang melayang entah kemana.
Seperti kepingan plastik warna warni ditangan seorang pesulap, dan ketika dia menjentikkan jari kepingan itu menjelma berupa serbuk pelangi yang terbang tertiup angin dan lenyap. Melarut dalam udara siang.

Saya sangat ingin berbicara kepada sinar matahari yang hangat. Tapi ternyata sudah masuk Oktober. Dan matahari selalu pindah ke daerah selatan di penghujung tahun.
Terlalu banyak pekerjaan disana, karena musim panas sudah mengirimkan pesannya lewat kepingan salju terakhir.

Ck.
Cepat pulang.
Saya tidak suka kamu pergi terlalu lama.
Bukan, saya tidak sedang merindukanmu,
hanya saja terlalu banyak bunga yang layu.


4 komentar:

heLga Gaga mengatakan...

ini puisi ato surat?

bingung bacanya

Tha..^^ mengatakan...

hahahahaha...dua-duanya bole =)

baliplus mengatakan...

salam kenal dari Bali o_0

Pohonku Sepi Sendiri mengatakan...

mau puisi ato surat, buatku bagus bgt.. suka :)
salam kenal..