Kamis, 04 Maret 2010

Pertanyaannya adalah : Mengapa saya selalu kesulitan mencari judul posting ?





"Tuhan, jangan suka bercanda donk."

Begitu doa saya pagi tadi. Dan benar, saya suka ngerasa kalo Tuhan itu kelewat suka bercanda dengan hidup saya. Bahkan kadang becandaannya keterlaluan.
Mungkin menurutnya, saya adalah manusia dengan selera humor paling baik di muka bumi ini? mengalahkan Jim Carrey barangkali? Atau seperti yang selalu dipikirkan banyak orang tentang saya, bahwa saya adalah orang yang paling mudah dikerjai? sigh.

Saya pernah berdoa untuk sebuah liburan panjang ke jogja ketika selesai ujian akhir sekolah, dan Dia mengirim saya untuk bekerja pada sebuah perusahaan bahkan sebelum ijazah saya keluar. Dan saya sedang berkutat mencari selisih pada neraca ditangan saya ketika teman-teman seangkatan menelepon dari pantai, atau pusat perbelanjaan di negeri tetangga.

Saya pernah berdoa untuk sebuah universitas di Jakarta dengan jurusan fakultas sastra, dan benar beasiswa itu datang tanpa diminta. Tapi lagi-lagi keadaan mengharuskan saya untuk mengambil jurusan ekonomi sebuah universitas negeri di Pontianak. Lebih realistis, begitu katanya.

Saya pernah berdoa untuk pekerjaan menjadi guru TK dan tidak berkutat dengan tugas-tugas kantor dan lembur malam dan dia lagi-lagi mengirimkan sebuah pekerjaan yang baik, atasan yang menyenangkan dengan tugas-tugas dan kertas kerja yang sering mengharuskan saya lembur sampai malam.

Dan hari ini, Dia kembali menunjukkan selera humorNya yang kadang terasa berlebihan buat saya.
Satu kata kangen dan kurang lebih lima mililiter air mata yang membuat perasaan saya jadi tidak keruan sepagian ini. Tidak saya tidak sedang merindukan siapa-siapa. Dan bukan saya yang mengeluarkan kata kangen itu dari bibir saya. Bukan juga dia (well dia tidak pernah kangen pada saya, jika boleh saya tambahkan).
Dan ketika menuliskan ini sampailah saya pada sebuah pemikiran : resikomulah cuy!

Loving someone is a lot like gambling.
Jika cinta itu bersambut, maka rasanya bahagia, gegap gempita, bersuka ria seperti si Denny yang sudah mau married sama nona pipi merahnya.
Jika cinta itu ditolak, maka akan ada bergebung-gebung tissue bekas ingus dan air mata, curhat sampai tengah malam di telepon, dan makan pizza dengan membabi buta.

Dan hari ini saya ingin menjalaninya sampai saya menemukan titik akhirnya, kemanakah Dia yang empunya bercanda itu membawa saya.
Dan ketika menuliskan ini saya diingatkan satu kata olehNya :


kasih itu murah hati : ia tidak cemburu.


Baiklah...
Baiklah...
Stop bercandanya dan kirimkan saya sekotak besar pizza sekarang juga! sigh




11 komentar:

Amdhas mengatakan...

saya kirimkan pizza untuk sobat,,kirim balik ya

Pucca mengatakan...

haha.. toss gua juga susah nyari judul kadang :P
emang gua juga ngerasa gitu loh, gua persis pernah bilang begitu juga ke Tuhan.. jadi benar kali tha, Tuhan emang suka bercanda :)
eh btw gimana kabarnya nie ya? abis merit kok hilang 3 bulan...

Philida Thea mengatakan...

Tha, kok bisa hampir sama gini ya alur ceritanya? seperti yang aku hadapi sekarang, *berpikir keras, hehe
btw makasih udah mampir, tulisan2nya keren-keren uy.. salam kenal :)

Once in a Lifetime mengatakan...

Bukan judulnya yang gua pengen baca kalau dari postingan elo mah, isinya kok:)

mr.snugglemars mengatakan...

:D


thaa...

sini oom peluk... hahaha,,, begaya oom ooom..

udah lah,
kan ada di pengkhotbah bilang untuk segala sesuatu ada masanya. :D

De mengatakan...

hihi...Tuhan jangan bercanda dong?
terkadang aku juga sering bilang begitu :p

rid mengatakan...

Tuhan memang suka 'bercanda' yang penting kitanya yang jangan lupa bersyukur segaring apapun candaanNYA

semangat!!

Pohonku Sepi Sendiri mengatakan...

hehehe.. lha itu dah nemu judulnya kan tha.. itu kalimat yg paling pertama..

..maka tuhan pasti sayang banget denganmu, tha

Arman mengatakan...

menurut gua, Tuhan itu gak becanda. Dia memilihkan yang terbaik buat kita, anak-anak Nya.

namanya juga anak-anak, kita tuh suka egois, maunya yang keliatannya enak di pikiran kita sendiri. padahal untuk ke depannya mungkin bukan itu yang terbaik. Tuhan seperti layaknya orang tua kita, selalu berpikir lebih panjang jauh ke depan dengan semua rencana-rencana Nya, dan pada akhirnya akan memutuskan apa yang lebih baik untuk kita.

setuju? :)

Tha..^^ mengatakan...

@ Berita untuk negeri : pizza diterima, tunggu kiriman baliknya

@ Pucca : iya, kan gak kerja lagi, jadi gak ada inet lagi vi

@ Philida : sama-sama^^

@ Once : tapi judulkan sentuhan akhirnya, gitu kan?

@ Denny : oom ganjen *sambil melirik-lirik curiga*

@ Desfira: toss!

@ Rid : thx rid, semangat!!

@ Pohon : he does. He always will love me :)

@ Arman : setujuh buat ko arman :)

media ku mengatakan...

salam kenal.....
memang bener yang mpunya kuasa,punya kuasa penuh atas segalanya,kadang saya masih bingung kenapa yang mpunya kuasa masih suka bcanda
.(nice god )