Jumat, 19 Maret 2010

Au revoir


Saya, adalah penonton dari sebuah kisah yang sudah berjuta-juta detik melintas di depan mata. Seorang penonton yang duduk di deretan kursi paling depan, yang bertepuk paling kuat, yang tersenyum paling lebar,dan yang keluar paling terakhir untuk masih duduk ditempat dimana seharusnya saya beranjak bermenit-menit lalu hanya untuk merasakan efek semu dari rasa hampa dan kecewa, karena akhir dari cerita yang kamu mainkan, tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan.

Saya, mungkin adalah pengkhayal ulung kesepian yang duduk dibawah jembatan batu di sore yang jingga. memancing di sungai yang separuh kering dan mengharap boneka kayu disampingnya berubah manusia.

Berapa lama saya mengenalmu?
Berapa ratus hari? berapa juta detik?
Sampai akhirnya saya tersadar kamu bukan orang itu. Yang ditakdirkan untuk menghabiskan sisa umurmu dengan saya, sedih atau senang. sakit atau sehat. bukan kamu.

Kenyataan itu menghentak begitu keras dan saya terjatuh begitu hebat. Terhempas ke dasar jurang batu. Sakit keluhku. Tak kau dengar.
Lama saya terdiam dan akhirnya saya menemukan titik temu dari benang merah kusut yang terpintal dibawah sadarku.
Kamu ada sosok nyata yang diam-diam saya selipkan dalam hati, beserta sebuah rasa yang kutumbuhkan untuk menemanimu disana. entahlah kata mereka itu cinta. tapi apapun sebutannya bagiku itu cukuplah.
Sampai suatu hari, rasa itu bertumbuh menjadi monster rakus yang memintamu menjadi milikku. Nyata. Bukan sebuah sosok absurd yang saya angan-angankan dalam lamun.
Tapi kamu pergi.
Dan efek itu kembali muncul, akhir cerita yang menitipkan kecewa, sepi dan lagi-lagi terjatuh yang hebat.

Maka hari ini, saya ingin memberitahumu bahwa saya selesai.
Apa yang tersisa untuk saya lakukan hanyalah mempersilahkanmu kembali masuk kehati saya, berhenti menjadi pelakon dari cerita yang mengecewakan itu, dan duduklah diam dalam kotak yang saya simpan baik-baik bernama kenangan.

Dan jika suatu hari kita bertemu lagi,
ingatkan aku.....

Suatu ketika aku pernah mencintaimu.



7 komentar:

mr.snugglemars mengatakan...

*ngasi jempol kaya di pesbuk


:D
bravo tha.
this is awesome

Philida Thea mengatakan...

Tha, aku bisa ngerasain rasanya :(..
"Kita selalu menemukan banyak sekali kegagalan agar bisa menghargai sebuah keberhasilan.."

"Kita selalu menemukan orang yang salah, agar saat bertemu orang yang benar kita akan benar-benar menjaganya"

"The right man always comes late.."

Semangat!!

Pucca mengatakan...

ihiks.. sedih tha.. tapi nanti lu akan ketemu orang lain yang akan membuat lu senyum2 kalo inget hari ini.. yang akan membuat kenangan benar2 tinggal kenangan.. someday.. soon :)

itkas mengatakan...

wow...boneka kayunya menjadi pintu yang menguak lebatnya rimba khayalanmu (ih, ini ngemeng epeen ci?)

rid mengatakan...

wooow, daleem, tha :)

Arman mengatakan...

gua setuju banget ama komennya viol...

itu belum jodoh ya... moga2 segera ketemu yang bener2 jodoh lu... :)

Pohonku Sepi Sendiri mengatakan...

'Dan jika suatu hari kita bertemu lagi,
ingatkan aku.. Suatu ketika aku pernah mencintaimu.'

terpana dgn kata2 terakhirmu itu tha..
suka bangeedh..!!