Selasa, 14 April 2009

Bolehkah jika hanya aku ??

Uppss.. lagi-lagi saya hampir memulai tulisan ini dengan kata "aku".

Kata yang selalu kau sanggah ketika aku mengucapkannya sebagai pembuka perbincangan yang sedikit demi sedikit menggoreskan parut dihati.

Kau bilang bukan aku, tapi kita.

Ya. Kita.

Lalu kemana saja kamu, ketika saya sendiri membuka selapis demi selapis awan abu-abu yang menutup pelangi di penghujung sore itu?

Apakah memang kita yang membeku menghitung bulir hujan yang jatuh pada bangku kayu disudut taman, membandingkan beningnya dengan air mata yang menetes di sepatu kets usang?

Kamukah itu... ? dengan payung merah jambu, mengatakan tidak apa-apa dan menjemputku pulang ketika jalanan mulai berkabut dan jiwaku hilang?

Ya. mungkin memang kita.

Dulu memang kita.

Sekarang biarlah saya memulainya lagi dengan aku.

Hanya aku.

Bolehkah ??

5 komentar:

Wempi mengatakan...

gak boleh lah.... harus ada aku juga :D

Henry Mandiri mengatakan...

nice... Tha yg berjiwa melankolis emang plg bisa d mnyusun kata2 puitis dalam bait2 penuh arti...
so, kapan nich 'kita' bisa sama2 itung bulir ujan yg jatuh ? *kaburrr*

ilal mengatakan...

wow...boleh2 aj tha..

Anonim mengatakan...

bolehlah..masa ga boleh ?? kan ada saatnya kita cuma aku doang *sendirian gitu*.. masa harus sama dia mulu..

Tha mengatakan...

@ Wempi : yaaahhh payah hihi

@ Henry : nanti de..kapan-kapan hihihihi

@ Ilal : boleh ya? teng kiu ;)

@ Presy : ho oh..kan cape kalo ama dia mulu ya pres, mana jarang mandi
loh..loh...??