Kamis, 12 Februari 2009

Cermin

Cermin itu pecah.
Retakannya membiru.
Membeku.
Bahkan tak sempat ia mengeluh.
Seperti danau beku di musim salju.
Pecah.
Retak.
Berantakan.
Buyar.
Seperti daun kering yang tertiup angin utara.
Tercerai.
Tercabik.
Berhamburan.

Hey kamu, maukah merekatkannya kembali untukku?

8 komentar:

naki mengatakan...

* kasi lem uhu *
trust me .. it works ^0^

Anonim mengatakan...

Sini sini aku tolongin Tha..*jadi inget puzzle*

Henry Mandiri mengatakan...

Cermin itu refleksi diri sendiri. Retak itu artinya hati yang hancur. Rekatkan itu mengobati hati yang luka.

"Maukah rekatkan kembali ?"
Dengan apa bisa direkat kembali hati-mu yang hancur ? chocolate? BMW ~ Bajaj merah warnanya? Bunga bank ? or...?

volverhank mengatakan...

ew, puisi, pusing dhe, tanya anak sastra dolo aja de

hhee

www.volverhank.com

Anonim mengatakan...

I do,
saya bersihin trus lempar ke tong samapah hehehehehei ntar beli lagi

lagi marah nih critanya :P

Anonim mengatakan...

ta, ada lem kuaran terbaur..namanya WAKTU !!!

Tha..^^ mengatakan...

@ Naki : hmm..lem fox apa uhu?? :p

@ Judith : walaaahhh mami hahahaha

@ Henry : hahaha lo deh yang paling bisa ngartiin puisi orang :P BMWnya satu monggo

@ Volver hank : wah dah lama gag mampir :)

@ Monyet Gaul : kalo beli yang baru bukan ngerekatin dunk namanya :P

@ Livia : ^^ iya liv

Anonim mengatakan...

aku mau merekatkannya kembali untukmu Tha :D:D:D