Kamis, 01 April 2010

Tentang India-Indiaan



There are only two kinds of people in this world. Good people and bad people. Good people who do good deeds, and bad people who do bad deeds. No matter what their religion, there is no other difference.
-My name is khan-
---------

Sebulan yang lalu, tante gw yang paling bontot pulang dari Miri, Malaysia. Entah kesambet setan mana dia sangat menggilai sesuatu yang berbau India (karena seingat gw dulu dia ngga begitu). Dia bahkan hafal setiap lagu yang terputar di film dan menyanyikannya dengan baik ala India (you know what i mean, suara khas wanita India yang melengking itu loh). Bahkan dia juga mengaku sedang menekuni belly dance agar mahir menari seperti Aiswarya Ray. Sumpah.
"India gitu loh ciiiin!!!" kata gw, waktu menangkap basahnya tengah menonton film yang menggaungkan sajak gusye gusye hota he ke itu seluruh ruangan kamar.


Dan kemarin, waktu hujan sedang turun dan gw sedang berkutat dengan tugas kantor yang serasa tiba-tiba "beranak" di akhir bulan, iseng-iseng buka situs 21. Klik folder playing now, dan disitulah terpampang muka gantengnya mas syah. Syahrukh Khan maksud gw, dengan judul film My Name Is Khan. Dan jujur sebelumnya, gw sedikit under estimate dengan film ini, secara judulnya ngga nendang gitu loh.
Nama saya khan? dan dia cowo pula, ya wajar donk yah. Ngga ada special-specialnya, kecuali disitu terpampang muka Syahrukh Khan dengan judul "My Name Is Munaroh" Nah kan penonton masih bisa bertanya-tanya. Ck.

Iseng-iseng lagi gw cari referensi di blog orang-orang dan anehnya film dapet tanggapan yang baik.
Dan akhirnya berbekal nekad, gw matiin komputer, ninggalin kertas-kertas kerja dan pergi ke 21, beli tiket dan duduk manis sendirian di bioskop, dengan harapan gw ngga ngebuang tiket seharga dua puluh ribu perak hanya untuk ngeliat adegan-nari-sambil-muteri-tiang-kemudian-ganti-baju-kilat-ketika-bernyanyi.


Filmnya panjang berdurasi hampir 3 jam, dan film ini bener-bener jauuuuhhh dari prediksi gw tentang film India yang kebanyakan nyanyi dan muter tiang, dan [kalo boleh gw tambahkan] gw juga suka lagunya. Plotnya bagus, jalan ceritanya sangat sangat sangat mengharukan.
Garis besarnya menceritakan tentang masalah perbedaan, perbedaan yang kelihatannya tidak terlalu menjadi masalah di negara super bebas seperti Amerika diangkat dan dipaparkan secara lugas, cerdas dan mampu mengocok emosi penonton (oke, oke gw tau gw sudah mulai terlihat seperti Ira Wibowo yang membawakan resensi-resensi film di tipi ituh).


Perbedaan.
Satu kata itu yang menjadi alasan paling dasar bagi banyak orang untuk berselisih paham, menimbulkan crush dan parahnya = berperang. Ntah itu perbedaan pendapat, pemikiran, jalan hidup, prinsip bahkan agama.
Pemikiran yang terlalu kompleks, pertimbangan yang kelewat matang bahkan hangus, egoisme yang tinggi, dan penempatan penakaran harga diri yang salah kaprah.


Semalam anak tetangga main engklek dirumah ama dede gw. Sampai hampir jam 10, dan gw berbaring di samping mereka sambil membuka novel.
"Putri", panggil gw "Putri pinter berteman yah, sama Novia (adek gw) juga cepat akrab, padahal Novia cepet ngambek loh", ledekku
Yang dipanggil ketawa cekikikan "Temen putri banyak ce, ada Eko, ada Patria, A Ling juga, anak kecil yang rumahnya depan rumah cece tuh" dan disebutkannya nama temannya dari A sampai Z
"Kalo di foto pasti lucu ya put, teman kamu itu, ada yang putih, hitam, matanya sipit, matanya belo"kataku
"Iyaaaaa...lebih aneh lagi si Eko, rambutnya keriting, giginya putih ce...katanya sih dia orang Ambon. Tapi bodo' lah yang penting mereka baik sama Putri, Putri juga baik sama mereka.... bla bla bla bla"



Ah....mudah-mudahan pemikiran seperti ini bisa bertahan dan tetap tinggal sampai dia dewasa nanti.
OK! KERJA!!!!




PS : Uppss..tak lupa mengutip trade mark film itu : My name is tha, and i'm not a terrorist (minus ekspresi autis tentunya yah)




8 komentar:

Pucca mengatakan...

iya banyak yang bilang bagus, tapi gua sih blom nonton juga, gak tau akhir2 ini gua ketinggalan banget soal film.. kasian deh gua..
emang anak kecil itu paling polos, gak perduli item, putih, cakep, jelek, kaya, miskin semuanya temen, tapi sayangnya cuma segelintir orang dewasa yang begitu..
so, dimanakah letak salahnya? :)

Anonim mengatakan...

hahaha kemane aje ko baru nonton?

jangan sirik ama tantenya hahahaha

Popcorn's Teen mengatakan...

Semoga, si dia, menuju kedewasaan.

Arman mengatakan...

iya my name is khan pada bilang bagus ya. tapi gua lebih penasaran ama 3 idiots nih. gua juga belum pernah nonton film india. baru kali ini pengen. hahaha.

bagus tuh anak dari kecil udah diajarin jangan membeda2kan kalo bergaul ya...

mr.snugglemars mengatakan...

:)


memang bagus.
awalnya juga gak mau diseret2 nntn
:D
sekarang muji2.

rid mengatakan...

perbedaan itu indah kalau kita bisa menghargainya :)

[tha, aku suka postinganmu yg dulu2 banyak lucu2nya dan bikin aku ketawa,hehe
tapi postinganmu akhir2 ini juga aku suka kok walaupun lebih kerasa kesan sendunya :)]

Pohonku Sepi Sendiri mengatakan...

yah, masih juga blum sempet nonton..
jadi tambah pengen setelah baca postingamu ini, tha..

chiekebvo mengatakan...

dlu saia kirain judul filem itu cuma maen2 doank..secara biasax yg saia denger MY NAME IS RAIN..
fufufuufu.. :p
sayankx saia blom nonton... :(
bagus bgt yakz??