Selasa, 22 Oktober 2013

Merah



Menuliskan tentang dia adalah seperti menuliskan merah di ufuk senja.
Kabur tertutup jingga.
Aku mengenalnya beberapa lama.
Perempuan yang berdiri dibalik tirai jendela itu.
Perempuan dengan wajah tirus dan hati yang keras.
Yang dulu, selalu berdiri paling depan dan berteriak paling lantang.
Dan dari dulu saya adalah pengamat setianya.
Penonton yang mengamati, lalu menuliskannya.
Tentang dia.
Tentang merah.
Dulu perempuan itu seperti merah.
Menyala dan berani.

Rupanya sekarang merah itu memudar menjadi jingga.
Seperti senja
Tertutup tirai di balik jendela.
Lama saya berdiri di sudut jalan.
Menatap perempuan itu, mengharap dia menyibak tirai jendela.
Tapi dia bergeming.
Hanya merenung dan menatap jauh.
Kepada senja.
Kepada merah.
Yang kabur tertutup jingga.



Tidak ada komentar: