Sabtu, 21 September 2013

Dua puluh satu



Malam ini, resmi menjadi malam ke dua puluh satu ketika aku mulai merindukanmu.
Minggu ketiga.
Jam ke lima ratus empat.

Kamu, apa kabarnya disana?
Masihkah menyimpan rasa yang ku titipkan hari kemarin?
Seperti ketika aku menguraikan rindu yang kau kirimkan lewat hujan sore ini.

Kemana kita harus pergi?
Membawa-bawa belanga, menampung hujan di ujung jalan.
Menadah bahagia yang dulu pernah sama-sama kita kejar ke ujung dunia.
Sekarang, ketika rupanya jalannya putus arah.
Jembatan rupanya tak cukup mengantung egoisme dan gengsi beratasnama keluarga.
Lalu kau dan aku berdiri di dua kutub yang berbeda.

Dua puluh satu.
Dan mungkin aku harus berhenti.
Karena waktu mulai membawaku berlari.
23.45
Lima belas menit lagi, dan angka akan membawaku pada hitungan ke dua puluh dua.
Ceritanya sudah lama berlalu.
Epilognya sudah selesai dibacakan.
Berakhir pada hitungan ke dua puluh satu.

-----------

23.47





Tidak ada komentar: