Senin, 06 Februari 2023

Candramawa

Jangan ajari aku caranya mengalah,
Sudah ku habiskan separuh hidupku untuk mematri bahagiamu dengan tanganku hingga membiru.
Dan pada akhirnya kenapa hanya tinggal aku sendiri? 
Dingin. Hampir beku. Kamu, di mana?

Jangan ajari aku caranya bersyukur.
Nyatanya telah ku lewati malam-malam panjang dengan doa.
Beribu ribu pagi ku buka dengan lutut bertekuk karena dengan begitu kakiku memiliki keberanian untuk berdiri tegak.

Jangan ajari aku caranya memaafkan.
Kau tak tau susahku.
Bukannya luka ini awalnya ditorehkan oleh dia yang seharusnya mengajariku bahagia?
Nyatanya pelajaran terbesar yang diberikannya hanya cara berpura pura.

Pergilah.
Jangan urus bahagiaku.
Sudah ku bilang kau dan bahagiamu takkan memahaminya.






Rabu, 13 Oktober 2021

It Still Matter

Dear Heart...

If it's still hurt,

Means it still matter.

Means you should text him first.

Means you have to forgive.

Means you have to forget.

Means you should have to do it all so you won't regret someday.

Means you still love him.


Admit it.

 

 

 

Selasa, 20 Juli 2021

Kurinto (Seorang Anak Tanpa Nama)

Tulisan ini ditujukan untuk Abang.

Abang. Begitu aku memanggilnya. Anak kecil berusia 8 tahun yang tutur bahasanya lebih dewasa dari umurnya .

Abang yang namanya jarang disebut orang.

Abang yang dikenal sebagai anak haram dari seorang pelacur yang diasuh oleh mucikarinya.

Abang sering dipanggil "Ei" oleh mereka yang dengan pendidikan tingginya bahkan tak mampu mengeja.

Abang, yang bahagianya adalah dengan mobil-mobilan yang dirakitnya dari kardus obat yang di ambil dari tumpukan sampah pemilik apotik disamping rumah bordil yang didiaminya.

Abang, yang jarang ingin membicarakan isi hatinya ketika kutanya.

Abang, yang pandangan matanya tak pernah terlupa.

Abang, yang tiba-tiba diminta oleh surga bahkan tanpa bertanya.

Selamat jalan abang, ketahuilah bahwa kau takkan terlupa. Setidaknya oleh seorang yang kini menuliskan namamu pada baris yang mungkin tak terbaca.