Rabu, 08 Juni 2011

Day 3 - Simple As Shown

Talking about parent, and i have no idea what to talk about. Menuliskan mereka seperti menjelaskan cara merakit pesawat ulang alik sambil menyebutkan satu per satu tahap membuat sate kambing. Hal yang tidak bisa saya lakukan sekaligus. Singkat kata, kehidupan keluarga saya bisa di resume menjadi dua kata saja : mereka berpisah. Dan seperti inilah saya harus menuliskan mereka , secara terpisah.
Saya tinggal bersama mama, yang nantinya akan menjadi karakter utama dalam tulisan saya kali ini. Dan jarang bertemu dengan papa saya karena dia sangat sangat sangat sibuk. Oleh sebab itulah saya tidak memiliki banyak hal yang bisa saya ceritakan tentangnya. 
Mama saya, pada dasarnya adalah tipe wanita yang lembut hatinya. Kalau marah, ngga bisa lebih dari dua jam, suka bilang mau kabur dari rumah kalau anak-anaknya ngebantahin omongannya tapi ngga pernah kejadian. Dan  jika boleh saya bilang, mama masih menyimpan sedikit sikap childishnya yang dibawanya sampai sekarang. 
Kamu tau, mama saya paling suka menyanyikan lagu Nia Daniaty sambil masak rendang ikan tongkol. Paling doyan makan KFC, dan kalau jalan ngga bisa ngga menggandeng lengan atas orang disampingnya. Dia menurunkan kepada saya matanya yang bagus, pupil dengan sedikit campuran berwarna coklat dan bulu mata yang panjang, menurut beliau itu warisan dari neneknya mama yang merupakan orang pribumi asli kalimantan dan dipercaya suka makanin orang.
Mama, wanita paruh baya diakhir 40an. Kalau tertawa akan nampak kerutan-kerutan halus di sekeliling matanya (dan dengan alasan itulah dia meneror saya dengan cream anti aging berbagai merk) yang bagi saya terlihat sangat manis. Sangat berjiwa muda, sehingga baru-baru ini dia minta ditemenin ke salon buat keriting digital *yang saya balas dengan pandangan : hellohhhh..maksud loeeeh??*
Saya sering nge-date dengan mama, hanya berdua. Ntah makan es krim sundae di jalan jendral urip, minum lemon tea sambil kongkow ala abege, atau keluar masuk toko untuk sekedar beli kaos lucu. Dan setiap kali kami keluar bersama, orang-orang pasti akan melirik dengan iri, karena mama dan saya lebih terlihat seperti teman ketimbang ibu dan anak. Tapi kami juga sering berantem karena hal-hal remeh,ya  tentang giliran mengantar adik-adik saya kesekolah,ya  berebut remote TV, sampai ketidaksukaannya dengan hobby saya menonton drama korea hanya karena alasan “ih cowo kog dandannya kayak cewe, ngga mendidik ini”.
Terkadang saya suka tidak mengerti, tentang sosok ibu yang biasa diperankan di tivi-tivi, yang lalim, yang suka menggagalkan hubungan anaknya, yang suka aneh-aneh. Begitu rumit. Karena hubungan saya dengan mama begitu sederhana. Bagi saya, mama lebih seperti seorang sahabat. Seseorang yang dengannya saya tumbuh bersama. Seseorang yang bersama saya melewati masa-masa sulit dalam hidup. Dia yang bergantung kepada saya, dan saya yang tidak bisa hidup tanpanya.

Sesederhana itu namanya bahagia....
 
It's me,

8 komentar:

Arman mengatakan...

ah jadi kangen ama nyokap gua...

Pucca mengatakan...

wow.. keriting digital, keren :D
gua sering liat orang digital perm gitu hasilnya bagus, jadi pingin juga, tapi takut gagal tha :P

kok kebalik ya, biasanya anak yang ngancem mau kabur dari rumah kalo gak diturutin kemauannya, ini mama yang mau kabur haha..

epi mengatakan...

suka deh sama tulisannya :) keren mama nya masih mau keriting digital hehehe. Salam kenal ya tha ;)

Unknown mengatakan...

Hai Mbak Tha!
Mamanya kedengarannya manis sekali. Dari Pontianak kah?

tha mengatakan...

@ Ko Arman : waaah saya juga kangen sama mama. Enaknya kalo saya deket ko, kalo ko jauuuh

@ Viol : hahahha..mama saya gaul :p

@ Epi : Thanks. Salam kenal juga :)

@ Vicky : iya vi, dari pontianak. Apa dari pontianak juga salam kenal :)

Honey mengatakan...

wah senangnya bisa jalan bareng ibunya

saya juga kepengen bisa begitu

tapi ibu saya jarang punya waktu

dia sangat sibuk

sayanya juga sibuk sih


oh iya salam kenal ya?

Havilah Zeki Rosa mengatakan...

hi,
Postingannya ok
blognya jga keren
:)
btw salam kenal!

Philida Thea mengatakan...

aaaa hampir sama, tha. Mamaku juga seperti sahabat..
malah dia lebih eksis di dunia perfesbukan.. #eh